REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dua hari terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kian menguat. Pada Kamis, (11/2) nilai tukar rupiah menjadi Rp 13.369 per dolar AS, menguat dari hari sebelumnya Rp 13.538 per dolar AS, berdasarkan kurs tengah BI.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dikarenakan faktor eksternal maupun internal. Di sisi eksternal, ketidakpastian suku bunga The Fed yang biasanya berubah empat kali setahun menjadi dua tahun sekali sedikitnya memberikan pengaruh atas mata uang rupiah.
"Gubernur The Fed saja tidak terlalu optimis untuk penyesuaian Fed Fund Rate (Suku Bunga The Fed). Bahkan sekarang ada kemungkinan Fed Fund Rate ini sekali dalam setahun," ujar Agus dalam acara rapat koordinasi di Kupang, Kamis.
Selain efek eksternal, kemampuan pemerintah dalam menjaga inflasi juga mendatangkan rasa optimisme Indonesia dalam menjaga nilai tukar rupiah.
"Intinya sekarang bagimana kita mempertahankan nilai tukar rupiah kita agar tetap terjaga," kata Agus.