REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat presiden Amerika Serikat dari partai Republik yang baru saja menang primary di New Hampshire, Donald Trump dinilai hanya mewakili sedikit dari warga AS. Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake, mengatakan pendukung miliarder itu hanya sedikit.
Trump muncul sebagai seorang calon kandidat yang selalu mengeluarkan pernyataan kontroversial. Tidak jarang pendapatnya itu mengundang banyak kecaman, termasuk dari Gedung Putih sendiri. Blake mengatakan, hal yang dikatakan Trump tentang Muslim sangat bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.
"Trump bisa katakan apa saja yang dia inginkan, itu akan menyakiti dirinya sendiri di pemilihan umum nanti," kata Blake ketika berkunjung ke Kantor Harian Republika di Pasar Minggu, Kamis (11/2).
Ia menekankan, Presiden Barack Obama telah memberi pesan kuat bahwa semua Muslim juga milik Amerika dan memainkan peran yang sangat penting.
Blake mengatakan, politikus Republik sudah mulai menunjukkan peningkatan dalam pemilu. Menurut dia, Trump hanya menempati porsi yang kecil dan tidak mempresentasikan keseluruhan Amerika.
Meski demikian, ia mengakui bahwa Pemilu AS sulit diprediksi. "Seperti Obama, dia dulu adalah senator junior, jadi siapa pun bisa maju dan mendapat kesempatan," katanya. Hingga Obama pun menang karena sikap demokratis dan tolerannya.