REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Direktur Eksekutif Badan Energi Dunia (IEA), Fatih Birol menilai Indonesia membutuhkan standar khusus supaya bisa memetik keuntungan dari pengembangan energi bersih dan energi terbarukan.
Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Bali Clean Energy Forum (BCEF) 2016 di Nusa Dua, Kamis (11/2).
"Kita semua, termasuk Indonesia membutuhkan standar tertentu untuk memperbaiki efisiensi energi, misalnya standar energi bersih untuk mobil, kulkas, pendingin ruangan, dan sebagainya," kata Fatih di Nusa Dua, Kamis (11/2).
Contoh sederhana, kata Fatih, jika kulkas dan pendingin ruanhan di Indonesia memiliki standar baik, maka Indonesia ke depannya tak perlu membangun pembangkit listrik bertenaga besar.