Jumat 12 Feb 2016 04:20 WIB

Antisipasi Banjir, BPBD Kota Bekasi Siapkan 6 Posko Pemantauan

Rep: C38/ Red: Winda Destiana Putri
Warga menerobos air banjir yang menggenangi Kampung Pulo, Jakarta, Senin (16/11). (Republika/Yasin Habibi)
Warga menerobos air banjir yang menggenangi Kampung Pulo, Jakarta, Senin (16/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Mengantisipasi banjir yang telah terjadi di sejumlah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi telah menyiapkan enam titik posko pemantauan di enam kecamatan yang rawan banjir.

"Kita dari tanggal 22 Januari kemarin sudah mendirikan posko di enam kecamatan. Sudah ada persiapan," kata Kepala Satuan Reaksi Cepat (SRC) BPBD Kota Bekasi, Ahmad Dumiyati, kepada Republika, Kamis (11/2).

Ahmad mengatakan, posko-posko pemantauan tersebut didirikan di enam wilayah yang sering terkena banjir. Yaitu, di kecamatan Jatiasih, Bekasi Selatan, Medan Satria, Bekasi Barat, Bekasi Utara, dan Bekasi Timur. Di posko-posko tersebut, BPBD Kota Bekasi telah menyiapkan sejumlah kebutuhan darurat, seperti perahu karet dan perlengkapannya.

Terkait langkah antisipasi lain, Ahmad mengungkapkan, BPBD juga sudah bekerja sama dengan dinas-dinas terkait yang berwenang. Sebab, masalah banjir ini tidak hanya disebabkan tingginya curah hujan, tapi juga keberadaan sampah dan kedangkalan sungai. Karena itu, Ahmad mengatakan, BPBD telah bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Disbimarta untuk menangani pembersihan sampah yang terbawa arus sungai.

Menurut Ahmad, kerjasama yang dilakukan pada saat ini sebatas saling kontrol tiap-tiap wilayah. "Kemudian kalau ada sampah yang menghambat jalannya air, kita sampaikan kepada Dinas Bina Marga dan Tata Air dan Dinas Kebersihan," kata dia.

Secara terstruktur, Pemkot Kota Bekasi juga sudah melakukan pembersihan pada awal Desember lewat program Giat Kali Bersih.

Berdasarkan pantauan BPBD, Ahmad menyampaikan, saat ini status banjir di Kota Bekasi masih terbilang normal. Curah hujan juga belum sebanyak daerah-daerah yang lain.

Banjir di Kota Bekasi biasanya disebabkan oleh meluapnya Kali Cakung dan Kali Bekasi. Saat ini, Ahmad menyatakan, kondisi kedua kali tersebut masih terbilang normal. Wilayah yang mulai terendam banjir baru sekitaran Kali Cakung, Kecamatan Jatiasih, yaitu Perum Dosen IKIP dan Perum Nasio Indah, dengan ketinggian air bervariasi antara 50-120 centimeter.

Kendati demikian, menurut Ahmad, tenda atau logistik lain belum disiapkan karena warga belum ada yang mengungsi. Ia meyakinkan untuk sementara ini Pemkot Bekasi dapat dikatakan sudah siap siaga menghadapi banjir.

"Kalau Kali Bekasi masih normal, belum ada luapan ke wilayah-wilayah kompleks yang biasa terkena dampaknya," kata Ahmad menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement