REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK SIKAPING -- Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat (Sumbar) menyatakan, saat ini 1.000 hektare lahan pertanian warga di daerah itu telah memiliki asuransi. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Nasrun, di Lubuk Sikaping mengatakan, asuransi pertanian warga itu ditanggung oleh PT Jasindo selaku mitra Pemkab Pasaman.
Ia menambahkan, jika ada musibah, per hektare areal pertanian masyarakat tersebut dapat diklaim asuransinya Rp 1 juta. Penjelasan tersebut disampaikan terkait kerusakan lahan pertanian masyarakat akibat banjir di daerah itu, pada Senin (8/2). Terdata ada 340 hektare lahan pertanian warga rusak di enam kecamatan.
Nasrun menjelaskan, asuransi untuk ganti rugi lahan pertanian rusak harus terdaftar lebih dulu sebagai anggota kelompok tani (keltan). "Ini menjadi syarat bagi warga jika ingin mendapatkan ganti rugi kerusakan terhadap lahan pertaniannya bila terkena bencana," katanya Jumat (12/2).
Untuk itu, saat ini Dinas Peranian sedang melakukan pendataan secara komprehensif areal persawahan rusak yang sudah masuk asuransi.Nasrun menjelaskan, para petani yang terkena musibah agar bersabar. "Dinas Pertanian juga sedang memikirkan program untuk petani yang menjadi korban bencana," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Lundar, Yanti (37), menuturkan, saat ini dua hektare sawah miliknya sudah tertimbun material pasir dan lumpur yang terbawa arus banjir. "Kini, mata pencarian milik saya berupa sawah ini tidak bisa diolah lagi, karena ditutupi material pasir dan lumpur," kata Yanti.