REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Presiden Myanmar Thein Sein membatalkan rencananya menghadiri KTT AS-ASEAN di Kalifornia pekan depan. Pembatalan dikonfirmasi kantornya pada menit terakhir, Kamis (11/2), namun tidak memberikan alasan keputusannya.
Meski tidak ada delegasi resmi dari Myanmar, para ahli mengharapkan itu menjadi kesempatan perjalanan terakhir Thein Sein untuk menyoroti warisan perubahan pemerintahan negaranya di hadapan Presiden Barack Obama dan para pemimpin ASEAN.
Thein Sein dari partai Uni Soliaritas dan Pembangunan (USDP) dikalahkan oleh Aung San Suu Kyi dari Liga Nasional Demokrasi (NLD) dalam pemilu November.
"Presiden Thein Sein tidak mengunjungi AS karena ia memiliki acara lain untuk dihadiri. Itu semua yang bisa kita katakan," ujar seorang pejabat senior di Kantor Kepresidenan melalui sambungan telepon dilansir dari Channel News Asia, Jumat (12/2.
Keputusan Thein Sein kemungkinan akan mengintensifkan spekulasi panik atas keadaan di belakang layar negosiasi di Myanmar.
Parlemen memutuskan pada Senin untuk memulai proses pemilihan umum untuk presiden baru pada 17 Maret dan menyarankan pembicaraan antara partai dan militer. Pada 2011, pemerintah semisipil Thein Sein mengganti rezim militer yang telah memerintah Myanmar selama 49 tahun, mengantarkan reformasi politik dan ekonomi.
Para pemimpin dari Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan bertemua Obama pada pertemuan puncak di resor Kalifornia, Sunnylands pada 15-16 Februari.