Jumat 12 Feb 2016 14:28 WIB

Sukabumi Larang Siswa Rayakan Valentine

Rep: riga nurul iman/ Red: Taufik Rachman
Penjualan pernak-pernik Valentine Day di Solo meningkat.
Foto: Antara
Penjualan pernak-pernik Valentine Day di Solo meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi telah menyebarkan surat edaran larangan kegiatan berbau valentine ke sekolah-sekolah. Harapannya, para pelajar di Sukabumi khususnya yang beragama Islam tidak ikut menggelar kegiatan valentine.

‘’ Informasi dari Kepala Disdik, surat edaran sudah disampaikan ke sekolah,’’ ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Jumat (12/2). Sehingga nantinya para pelajar khususnya yang beragama Islam tidak ikut-ikutan merayakan valentine.

Surat edaran tersebut dikeluarkan Disdik sejak awal pekan yang lalu.Fahmi mengatakan, secara umum wujud rasa kasih sayang dapat ditunjukkan dengan terus bekerja, berkarya, dan berprestasi untuk Sukabumi yang lebih baik. Intinya, kasih sayang diwujudkan dalam hal-hal yang positif bukan sebaliknya.

Sementara itu Disdik Kabupaten Sukabumi telah lebih dahulu mengeluarkan surat edaran larangan perayaan Valentine di kalangan pelajar. Langkah ini diambil untuk menghindari maraknya tindakan negative dalam merayakan valentine.‘’Surat edaran ini ditujukan kepada semua pelajar mulai tingkat SD hingga SMA,’’ ujar Komandan Satgas Penanggulangan Tawuran dan Kenakalan Pelajar sekaligus Kasie Kurikulum dan Kesiswaan SMA/SMK Disdik Kabupaten Sukabumi, Iyus Yusuf Hilmi.

Surat edaran tersebut ditandatangani Sekretaris Disdik Kabupaten Sukabumi Ely Kurnia pada 5 Februari 2016. Dalam surat edaran dari Disdik itu ada empat poin yang disampaikan.

Pertama, guru dan sekolah untuk mengawasi dan menjaga siswa yang ada di sekolah masing-masing agar tidak melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kegiatan norma sosial, agama dan budaya bangsa.

Kedua, melarang kegiatan siswa untuk merayakan hari kasih sayang Valentine atau kegiatan lainnya di luar atau di dalam sekolah, karena itu tidak sesuai dengan karakter bangsa. Ketiga melakukan komunikasi dengan orang tua siswa untuk selalu mengawasi dan mamantau para siswanya.

Keempat menanamkan perilaku dan krakter bangsa disekolah dan seluruh sekolah untuk melaksanakan nilai-nilai luhur yang berlaku dengan lingkungan sekolah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement