REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Dirut Perum Perhutani Mustoha Iskandar melakukan panen raya jagung di Resor Pemangku Hutan (RPH) Plosokerep, Purwodadi, Jawa Tengah.
Siaran pers Perum Perhutani di Jakarta, Jumat menyebutkan lahan jagung itu merupakan sinergi BUMN antara Perum Perhutani, Perum Bulog dan Bank BRI yang melibatkan masyarakat petani dan kini terus membuahkan hasil.
Pada kolaborasi BUMN ini, Perum Perhutani sebagai penyedia lahan dan Perum Bulog sebagai "off taker" atau pihak pembeli hasil jagung, sedangkan Kementerian Pertanian sebagai penyedia bantuan bibit dan pupuk.
Bantuan pupuk yang dahulu hanya bisa diterima petani di luar kawasan hutan, kini juga diberikan kepada petani di kawasan hutan dan pinjaman lunak berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BRI sebesar Rp100 juta dialokasikan dalam kawasan hutan. "Perhutani diminta lebih aktif berdialog dengan Bank pemberi pinjaman KUR," kata Rini.
Sementara itu, Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan, selama ini Perhutani telah berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat desa hutan melalui penanaman tanaman pangan di kawasan hutan dengan pola Tumpangsari, program Perhutanan Sosial, program Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH), kini dengan sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).
"Dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan Pemerintah yaitu Nawa Cita, Perum Perhutani akan terus bersinergi dengan BUMN lainnya," ujar Mustoha.
Pada tahun 2015, hasil panen tanaman padi dari kawasan hutan Perum Perhutani mencapai 108.594 ton naik dari tahun 2014 sebesar 83.834 ton.
Panen jagung sebanyak 396.120 ton, naik dari sebelumnya 141.675 ton. Panen produk kacang-kacangan sebesar 12.531 ton dari sebelumnya 12.531 ton (2014), 2.438 ton.
Lainnya berupa empon-empon, Porang panen 17.960 ton dari sebelumnya 20.939 ton.
Untuk mendukung kebijakan Kedaulatan Pangan tersebut sejak 2014 Perum Perhutani bekerjasama Universitas Gadjahmada dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan ujicoba Integrated Farming System (IFS), sistem pertanian terpadu adalah pendekatan multidisiplin ilmu untuk optimalisasi pemanfaatan lahan dari hulu sampai hilir dan keterlibatan peran para pihak dari pemerintah pusat sampai daerah, perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat.
Pada 2016 Perum Perhutani mengalokasikan lahan hutan untuk tanaman padi seluas 15.364 Ha dan jagung 193.820 Ha. Luasan tersebut ditarget menghasilkan gabah 131.488 ton dan jagung pipil 1.220.131 ton, dengan sebaran panen dari Provinsi Jawa Tengah 29 persen, Jawa Timur 60 persen, Jawa Barat 11 persen dan Banten 1 persen.