Jumat 12 Feb 2016 15:42 WIB

Dosen ITS Ini Jadi Pemenang Peneliti Wanita Terbaik Dunia

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bilal Ramadhan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Dosen Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Sri Fatmawati, dinobatkan sebagai salah satu peneliti wanita terbaik dunia. Penghargaan The 2016 Elsevier Foundation Awards for Early Career Women Scientists in the Developing World di Washington DC, Amerika Serikat, tersebut diberikan kepada lima peneliti wanita termasuk Sri Fatmawati.

Selain Sri Fatmawati, empat peneliti lainnya yang juga menjadi pemenang penghargaan ini adalah Sushila Maharjan dari Nepal, Magaly Blas dari Peru, Etheldrera Nakimuli‐Mpungu dari Uganda, dan Ghanya Naji Mohammed Al-Naqeb dari Yaman.

Penghargaan tersebut merupakan pengakuan terhadap penelitian yang mereka lakukan yang dinilai sangat berpotensi memberikan keuntungan di dunia kesehatan dan ekonomi.

Rencananya, penghargaan tersebut akan diserahkan pada 13 Februari 2016 dalam acara the Gender & Minorities Networking Breakfast at the American Association for the Advancement of Science (AAAS) Annual Meeting di Washington DC, AS.

Penghargaan tersebut dimaksudkan untuk lebih memperkuat karir sang pemenang dengan memberikan mereka visibilitas dan kesempatan jaringan kerja baru. Sehingga memungkinkan mereka untuk terlibat dengan rekan-rekan dan masyarakat di awal karir mereka.

Para pemenang juga bisa sebagai sumber inspirasi bagi perempuan lain di negara-negara dimana keahlian ilmiah menjadi kebutuhan yang sangat penting.

Para penerima penghargaan telah diseleksi melalui sebuah rapat panel para ilmuwan terkemuka di dunia. Saat ini, Sri Fatmawati telahberada di Washington DC dan bersiap menerima penghargaan tersebut.

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, yang saya tahu bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari jiwa saya. Saya berharap akan lebih banyak generasi muda yang bisa berbagai ilmu pengetahuan untuk kehidupan dunia yang lebih baik nantinya,” ungkap Fatma, panggilan akrab Sri Fatmawati, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Jumat (12/2).

Ini merupakan penghargaan internasional yang kesekian kalinya diraih Fatma. Sebelumnya, perempuan berhijab ini juga meraih beberapa penghargaan di antaranya International Fellowship L"Oreal for Women in Science 2013 di Prancis dan Early Chemist Award 2015 di Honolulu, AS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement