REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR –- Program pupuk subsidi masih mengalami permasalaan dalam penataan dan distribusi. Padahal hingga 2016 program pembangunan pertanian dan sumber dananya masih tersedia dan mengalir dari dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Banyak yang berkata dana untuk pertanian dari APBN bedar tapi tidak ada apa-apanya,” kata Anggota DPR Komisi IV Viva Yoga Mauladi, Jumat (12/2).
Viva menjelaskan, meskipun dana untuk pertanian ada namun bukan berarti banyak yang diterima. Sejak 2010, menurutnya dana untuk pertanian dari APBN hanya berkisar 0,077 persen hingga 1,5 persen.
Dengan adanya dana sebesar itu, Viva menilai ada hal yang tak mungkin bisa terlaksana termasuk soal pupuk subsidi. “Mungkin nggak melakukan swasembada pangan? Kalau menurut saya nggak mungkin,” tutur Viva.
Dia mengaku pesimis jika dan alokasi hanya sebesar itu, maka swasembada pangan tidak akan tercapai. Belum lagi, lanjut Viva, sebagian besar sasaran kedaulatan pangan masih import serta era otonomi daerah pusat pergantung dari peraturan dan produksi pertanian.