Jumat 12 Feb 2016 22:34 WIB

Sopir Bus Kampus Unand Akhirnya Meninggal Dunia

Red: Ilham
Warga melihat bus kampus Universitas Andalas (Unand) yang terguling di depan gerbang kampus tersebut, di Limau Manis, Padang, Sumatera Barat, Jumat (12/2).
Foto: Antara/Iggoy El Fitra
Warga melihat bus kampus Universitas Andalas (Unand) yang terguling di depan gerbang kampus tersebut, di Limau Manis, Padang, Sumatera Barat, Jumat (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sopir bus kampus Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Asril (58 tahun) yang mengalami kecelakaan di gerbang kampus sekitar pukul 17.30 WIB, akhirnya meninggal dunia.

"Memang benar bahwa sopir bus tidak dapat diselamatkan, dan meninggal dunia," kata Humas Unand Yanti, di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Jumat (12/2). (Bus Kampus Unand Terguling, Satu Kritis).

Kabar duka itu, tambahnya, baru saja didapatkan sekitar pukul 21.00 WIB, setelah sebelumnya almarhum dirawat karena dalam kondisi kritis. "Kami sedang dalam suasana duka, mohon pengertiannya ya. Cukup itu dulu informasi yang bisa diberikan," katanya.

Sebelumnya, Asril, yang berada dalam kondisi kritis mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang.

Asri adalah sopir bus nomor polisi BA 1050 A, yang mengalami insiden kecelakaan di gerbang kampus Unand, Limau Manis, sekitar pukul 17.30 WIB. Bus tersebut terguling ke sisi kanan jalan, dikarenakan rem blong dan sempat menabrak satu unit mini bus sebelum terguling.

Menurut keterangan saksi mata Vera (21), mahasiswa yang berada dalam bus naas itu, sebelum kejadian sopir sempat berteriak agar semua kendaraan di depan minggir. "Awalnya mobil normal saja, kemudian pada saat menurun pak sopir berdiri sambil berteriak awas rem blong, sambil terus membunyikan klakson," tambah mahasiwa Fakultas Ilmu Sosial Politik (ISIP) tahun masuk 2012.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement