REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara Nerius Auparay mengatakan program Keluarga Berencana (KB) diharapkan menyentuh wilayah miskin, padat penduduk, tertinggal dan terpencil.
"Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, pelaksanaan program KB lebih fokus kepada masyarakat kurang mampu serta tidak memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan," kata Auparay di Manado, Jumat (12/2).
Karena itu, kata dia, pencanangan "Kampung KB" yang sudah dilakukan di beberapa kabupaten dan kota menjadi titik balik bangkitnya program KB serta menjangkau masyarakat kecil yang tinggal di desa, dusun atau kampung.
"Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Kampung KB pada Januari lalu, dan dari pencanangan ini diharapkan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga atau KKBPK bersinergi dan saling mendukung," katanya.
Dia menambahkan, program KKBPK diarahkan untuk mewujudkan nawacita terutama agenda prioritas ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa/kampung dalam kerangka NKRI. "Pendekatan keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat diharapkan dapat menginternalisasi nilai-nilai etos kerja, integritas dan gotong royong," katanya.
Pencanangan "Kampung KB" di Sulawesi Utara dilaksanakan di Kampung Bebu (Kabupaten Kepulauan Sangihe), Desa Kima Bajo (Kabupaten Minahasa Utara) serta Kota Tomohon.
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement