REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL -- Turki adalah salah satu negara yang semakin populer menjadi destinasi wisata pelancong Muslim. Selain mayoritas masyarakat Turki adalah Muslim, di negara yang berbatasan langsung dengan Laut Hitam tersebut memang memiliki keterkaitan erat dengan sejarah kejayaan kerajaan Islam, seperti Kesultanan Ottoman, dan menjadi rumah dari Masjid Biru serta Hagia Sofia yang terkenal.
Salah satu destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan saat mengunjungi Turki, terutama Istanbul, adalah kompleks Masjid Sultan Ayyub, masjid pertama yang berdiri di Istanbul. Sebuah kompleks masjid yang terletak di luar dinding-dinding kota, condong ke sudut Eropa dari Istanbul. Masjid Sultan Ayyub terletak di dekat Tanduk Emas, dan selalu ramai tiap Jumat dan bulan Ramadhan, terutama saat senja ketika makanan gratis disajikan untuk berbuka.
Masjid ini menjadi tempat yang bersejarah dan sakral. Di masjid inilah dahulu sultan-sultan yang hendak mendapat tampuk kekuasaan disahkan dengan pedang milik Usman. Upacara penobatan sultan baru berlangsung di sana. Para penguasa Ottoman dahulu begitu ingin dikuburkan di area masjid ini. Area Masjid Sultan Ayyub memang memiliki kompleks permakaman tempat orang-orang terpandang, seperti perdana menteri, anggota dewan, petinggi militer, serta cendekiawan Muslim.
Halaman masjid biasanya menjadi tempat diadakannya tradisi pernikahan Muslim Turki untuk mengunjungi masjid yang dipercaya dapat membawa berkah bagi pernikahan. Selain itu, para orang tua pun biasanya membawa anak-anak mereka yang hendak disunat mengunjungi masjid ini.
Bagian dalam masjid yang menjadi makam salah seorang sahabat Rasulullah, Abu Ayyub al-Anshari, tersebut memiliki desain yang patut diapresiasi. Karpet-karpet tebal, lampu gantung, dan kubah arsitektur khas Turki menghiasi bangunan berusia ratusan tahun tersebut. Namun, selain shalat di masjid ini, pengunjung tentu tidak boleh melewatkan kesempatan berziarah ke makam Abu Ayyub yang berada di halaman dalam masjid. Di sana, biasanya banyak pengunjung berkumpul untuk melihat makam sahabat Rasulullah tersebut dari kaca yang disediakan. Bangunan makam Abu Ayyub sendiri sangat kontras dengan masjid, di mana bangunan itu penuh dengan keramik beraneka warna.
Usai mengunjungi masjid, wisatawan dapat mampir ke toko-toko di sekitarnya yang menjual berbagai macam cenderamata. Selain itu, ada kafe-kafe tak jauh dari Masjid Sultan Ayyub yang menyediakan teh khas Turki, menemani wisatawan menikmati pemandangan kompleks Tanduk Emas yang terkenal.