REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tabrakan beruntun di tanjakan Selarong jalur Puncak mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tiga orang luka berat. Saat ini polisi sudah mendata identitas kedua korban meninggal.
“Untuk korban saat ini keseluruhan sudah dievakuasi ke RSUD Ciawi dengan dua orang korban meninggal dunia,” kata Kasubbag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena, Ahad (14/2). (Ini Kronologi Tabrakan Beruntun di Puncak).
Ita menjelaskan, kedua korban meninggal adalah supir bus pariwisata Mulya Sari Pratama, Barkah Maulana dan korban kedua yaitu supir truk engkel, Iyusnia.
Ita mengatakan, kecelakaan itu melibatkan tujuh kendaraan. Awalnya, bus pariwisata Mulya Sari Pratama bernomor polisi F 7575 WM bergerak dari arah puncak menuju Jakarta.
Setibanya di tanjakan Selarong, sopir diduga hilang kendali lalu menabrak mobil Honda City bernomor polisi F 1078 KU yang dikendarai oleh Asep, warga Kampung Kalong Sari, Desa Kalong Sawah Jasinga, Kabupaten Bogor.
Setelah itu, mobil yang dikendarai Asep menabrak mobil Innova bernomor polisi B 1132 CGY yang dikemudikan Sapto Ariwibowo, warga Jakarta Barat. Setelah itu kendaraan yang dikemudikan Sapto menabrak mobil Kijang Grand bernomor polisi B 1569 EMH yang dikemudikan Matsani, warga Depok.
Tak lama, bus pariwisata Mulya Sari Pratama yang serong ke kana kanan menabrak sepeda motor Honda Beat bernomor polisi F 2859 LZ yang sedang diparkir. Motor Beat yang jatuh karena tertabrak kemudian dibarak motor Honda Supra yang datang dari arah berlawan.
Truk engkel bernomor polisi F 8145 VP yang juga datang dari arah bawah kemudian menabrak motor dan terlibat dalam tabrakan beruntun tersebut.
Kecelakaan beruntun tersebut mengakibatkan arus lalu lintas di tanjakan Selarong macet sejak pukul 12.10 WIB. Hingga saat ini, polisi menerapkan jalur satu arah. “Jalur Puncak sudah lebih baik dan diberlakukan one way turun arah Jakarta,” kata Ita.