Senin 15 Feb 2016 00:42 WIB

Takut Dihakimi Massa, Sopir Metro Mini Bikin Cerita Hoax atas Tewasnya Pegawai Telkom

Rep: C18/ Red: Bayu Hermawan
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar bahwa seorang pegawai Telkom Bagus Budi Wibowo tewas karena dilempar perampok dari bus Metro Mini, ternyata hoax.

Ternyata cerita yang ramai di Medsos itu, hanya karangan dari sopir dan kernet Metro Mini 640, untuk menutupi kejadian yang sebenarnya, bahwa korban tewas setelah terjatuh dari bus tersebut.

Sopir Metro Mini 640, M. Sasih mengaku nekat memberikan keterangan palsu lantaran takut dihakimi oleh massa setelah peristiwa tersebut.

"Takut dengan massa makanya kami sepakat mengarang cerita," katanya di Polda Metro Jaya, Ahad (14/2) di Jakarta.

Kesepakatan tersebut diatur melalui pesan singkat dari Sasih kepada Endar. Pesan singkat itu dikirim Sasih saat berada di Rumah Sakit Budi Mulya usai mengantarkan korban.

Sementara Endang, mendapat pesan tersebut saat mengantar korban ke RSCM setelah mendapat rujukan dari Budi Mulya.

Sebelumnya, Bagus Budi Wibowo disebut-sebut menjadi korban perampokan dalam bus Metro Mini 640 jurusan Ps. Minggu-Tanah Abang. Usai dirampok, Budi lantas didorong keluar bus hingga jatuh dan kepala menghantam aspal.

Sasih mengatakan cerita perampokan tersebut sengaja dia karang untuk kemudian diceritakan kepada polisi. Dia menegaskan tidak ada perampokan yang terjadi dalam bus yang dia kendarai.

"Tidak ada perampokan dalam mobil. Itu kita karang untuk nanti kalau ditanya polisi," kata Sasih.

Kepada polisi Endar lantas membenarkan cerita Sasih. Dia mengaku mendapat ajakan mengarang cerita usai mendapatkan sms dari Sasih dan lantas sepakat dengan ide tersebut.

"Saya ngarang sepakat, karena takut," ucapnya.

Sementara, Sasih dan Endar kini berada di Polda Metro Jaya. Polisi masih meminta keterangan dari kedua orang tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement