REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- United Nations Development Programme (UNDP) mengucurkan dana 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 108 miliar untuk program kemajuan kesetaraan kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia. Badan Program Pembangunan PBB tersebut mendukung kampanye pelegalan LGBT di Indonesia, termasuk Cina, Filipina, dan Thailand.
Kepala Bagian Perundang-undangan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bachtiar mengatakan, pendukung LGBT merupakan kelompok yang bertentangan dengan Pancasila. Dia menilai, kelompok yang ingin agar LGBT dilegalkan di Indonesia jelas bertentangan dengan nilai agama, budaya, sosial, etika, dan ajaran moral yang dianut bangsa Indonesia.
"Jika ada sekelompok orang yang dengan bebas mengampanyekan hal tersebut di Indonesia, artinya mereka adalah para komprador yang hendak merusak sendi-sendi kebangsaan Indonesia dan hendak memproduksi nilai baru di Indonesia," kata Bachtiar kepada Republika.co.id, Senin (15/2). (Baca: Membedah Struktur Otak LGBT yang Meninggal)