Senin 15 Feb 2016 15:08 WIB

Pascapelecehan Anak, KPAI Sukabumi Dorong Pendidikan Seksual Sejak Dini

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Pelecehan seksual anak (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pelecehan seksual anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Sukabumi mendorong kegiatan pendidikan seksual sejak dini kepada anak.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah terulangnya kasus kekerasan seksual yang dilakukan kepada anak-anak.

Terakhir, kasus kekerasan seksual menimpa sebanyak 15 orang anak-anak di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Pelaku yang melakukan aksi tersebut adalah oknum tenaga honorer di sekolah dasar (SD) yang berinisial DH (38 tahun).

"Pendidikan seksual sejak dini ini penting untuk melindungi anak-anak," ujar Ketua KPAI Kabupaten Sukabumi Dian Yulianto kepada Republika Senin (15/2).

Terutama, untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak untuk menjaga organ vital seperti alat kelaminnya.Di mana, kata Dian, anak-anak mempunyai pemahaman ada bagian tubuhnya yang jangan disentuh orang lain. 

Sehingga ketika ada orang lain yang memegangnya maka bisa langsung melakukan penolakan. Diakui Dian, masalah pendidikan seksual ini bagi sebagian kalangan memang masih tabu untuk dibicarakan dengan anak.

Namun, ke depan pendidikan seksual penting minimal untuk pelajar di tingkat SD.Di sisi lain terkait 15 anak yang menjadi korban kekerasan seksual oknum honorer di Kecamatan Parungkuda, KPAI masih melakukan pendampingan.

"Dari 15 anak. baru lima orang yang menjalani tes psikologi yang dilakukan Dinsos," terang Dian.

Sementara sebanyak sepuluh orang lainnya akan segera menjalani tes psikologis. Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat trauma anak setelah mengalami pelecehan seksual.

Kapolsek Parungkuda Kompol Dede Suharja mengatakan, hingga saat ini tercatat ada 15 anak yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan DH. Tindakan asusila yang dilakukan sejak 2012 itu dilakukan di sebuah ruangan di sekolah pada saat malam hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement