Senin 15 Feb 2016 14:55 WIB

Produk UKM Indonesia Tembus Pasar Swalayan AS

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Singkong
Singkong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk usaha kecil menengah (UKM) Indonesia semakin diterima di Amerika Serikat (AS). Saat ini, produk UKM Indonesia bahkan sudah masuk di jaringan pasar swalayan di negeri Paman Sam tersebut.

Hal tersebut diketahui setelah Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki bertemu dengan Kepala Pusat Promosi Perdagangan Indonesia Los Angeles (Indonesia Trade Promotion Center Los Angeles/ITPC) di Hotel Miramonte, Rancho Mirage, dalam sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asean-AS di California.

"Produk mix root fruit seperti singkong dan kentang manis sudah masuk dalam pasar mainstream di Amerika Serikat seperti di Whole Foods, TJ Max, dan Marshall's," kata Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana melalui siaran pers, Senin (15/2).

Sebelumnya, produk UKM Indonesia memang sudah berhasil menembus AS. Tapi, pemasarannya kebanyakan di supermarket Asia. Selain singkong dan kentang manis, beberapa produk unggulan di Amerika adalah kopi dan arum teh.

Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan Amerika, total ekspor Indonesia ke AS tahun 2015 mencapai 19 miliar dolar AS atau naik 1,1 persen dibanding 2014.

Teten meminta ITPC untuk terus meningkatkan kemampuan mengidentifikasi apa saja peluang yang terbuka di pasar Amerika bagi produk-produk UKM Indonesia. "Sehingga produk-produk UKM Indonesia semakin membanjiri pasar Amerika," kata Teten.

ITPC merupakan bagian promosi dari Kementerian Perdagangan untuk mempromosikan produk ekspor Indonesia di pasar Amerika. Lembaga itu bertugas memfasilitasi usaha eksportir Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke Amerika. Selain itu ITPC bertugas mempromosikan produk produk unggulan ekspor Indonesia dan meneliti peluang pasar untuk produk Indonesia di AS.

Baca juga: Industri Farmasi Terbuka Penuh untuk Asing Demi Tekan Impor

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement