Senin 15 Feb 2016 18:08 WIB

Kadishubtrans Akui Sulit Atur Metro Mini

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri
 Angkutan bus Metro Mini menunggu penumpang di Terminal Senen, Jakarta Pusat, Selasa (22/12).  (Republika/Wihdan)
Angkutan bus Metro Mini menunggu penumpang di Terminal Senen, Jakarta Pusat, Selasa (22/12). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) Andri Yansyah mengatakan permasalahan penggabungan Metro Mini dengan PT Transjakarta terbilang pelik hingga saat ini proses tersebut kadung dilakukan.

Andri menjelaskan kepemilikan Metro Mini memang terbilang terpecah belah. Sehingga ia meragukan Metro Mini secara keseluruhan dapat bergabung dengan Transjakarta.

"Terus kepemilikannya juga ada yang satu orang punya satu, satu orang dua (mobil). Sebenarnya arahan pak Gubernur itu sudah kami fasilitasi, pak Gubernur kan masih memikirkan KIR-nya, memikirkan keneknya," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (15/).

Andri menyebutkan sudah dua kali rapat bersama Komisi B DPRD DKI. Dalam rapat itu sempat dibahas pelatihan supir. Namun ia kecewa lantaran tak ada supir metro mini yang ditunjuk mengikuti pelatihan itu. Ia menampik kabar jika undangan pelatihan itu tak langsung sampai langsung ke supir.

"Apaan enggak sampe, orang semuanya kita undang di situ. Ya memang kalau semuanya enggak nyampe satu-satu, tapi mereka ada paguyubannya, ada perkumpulannya, pasti dari kuping ke kuping itu sampe lah," ujarnya.

Sementara itu, mengenai kabar perampokan yang baru-baru ini terjadi di atas Metro Mini, ia menyerahkan urusannya kepada pihak kepolisian. Ia berjanji akan selalu melakuakn razia untuk menertibkan Metro Mini tanpa harus menunggu adanya kasus kriminal atau kecelakaann.

"Itu mah sudah ditangani oleh pihak Kepolisian. Lah itu kebetulan aja lokusnya (peristiwa terjadinya tindak kriminal) di Metro Mini, jadi dibawa-bawa. Tapi kalau masalah kelayakan enggak ada urusan sama rampok, enggak ada urusan kecelakaan tetap aja kita razia terus masalah penertiban," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement