REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi di kawasan Kalijodo, Jalan Panduan II, Kec Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (15/2) cukup mencekam. Warga di kawasan bisnis prostitusi itu cemas sejak Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana meratakan kawasan tersebut.
"Semenjak beberapa hari ini, pengunjung berkurang drastis," ujar pria bertato yang enggan disebut sebagai preman, Iwan Bintang, Senin (15/2).
Iwan bukanlah seorang pemilik salah satu rumah lokalisasi yang telah berdiri selama puluhan tahun ini. Bisa dibilang Iwan adalah penjaga keamanan di Kalijodo.
Keamanan di sini, kata Iwan, penting. Sebab, yang sering membuat keributan adalah para pengunjung yang mabuk.
"Kalau sudah ada yang rusuh, kami ingatkan. Namun kalau tidak terpaksa kami usir," kata dia.
Maksud Iwan, tidak jarang pengunjung datang tapi terkesan tak sopan. Sehingga jasa pengamanan sangat diperlukan.
Meski begitu, suasana di sepanjang jalan lokalisasi pinggiran kali itu, sedikit mencekam. Saat sedang asyik berbincang, seorang wanita mengatakan akan ada yang datang.
Kemudian seorang wanita mengisyaratkan agar perempuan lainnya segera mengungsi, sedangkan laki-laki tetap berjaga seadanya, tanpa senjata. Iwan mengatakan beberapa hari ini memang suasana Kalijodo sedikit sepi. Penyebabnya, karena ada rencana penggusuran di Kalijodo.