Senin 15 Feb 2016 21:54 WIB

PAN Masukan Nama Bupati Bojonegoro di Bursa Cagub DKI

Rep: Amri Amirullah/ Red: Ilham
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) bersama Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan penjelasan kepada wartawan usai acara pertemuan di Jakarta, Senin (15/2).
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan) bersama Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan penjelasan kepada wartawan usai acara pertemuan di Jakarta, Senin (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menambah beberapa nama calon lain yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta pada 2017, mendatang. Setelah sebelumnya memunculkan nama Walikota Bogor Bima Arya, Eko Patrio, dan Dessy Ratnasari, kini Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan akan mengusulkan nama Suyoto yang saat ini masih menjabat Bupati Bojonegoro.

"Untuk Pilkada DKI, PAN sedang luncurkan ada namanya Suyoto, saat ini Bupati Bojonegoro yang prestasinya tidak kalah baik," kata Zulkifli usai menemui Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Menteng Raya, Jakarta, Senin (15/2).

Selain itu, PAN juga akan melihat beberapa nama lain yang saat ini sudah berkembang di masyarakat sebagai kajian. Diantaranya, Yusril Ihza Mahendra, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Gubernur DKI saat ini Basuki Tjahjapurnama atau Ahok dan Adhiyaksa Dault.

Nama-nama terebut, kata dia, akan masuk dalam kajian partai untuk kemudian dilakukan survei oleh PAN pada Mei mendatang.

Terkait beberapa partai seperti Nasdem yang telah mendukung Ahok dan Gerindra yang melakukan konvensi, Zulkifli menegaskan PAN akan tetap menunggu hasil survei di masyarakat. "Nanti pada Mei, PAN akan melakukan survei di masyarakat Jakarta, PAN ikut apa kata rakyat Jakarta," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement