REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Tercatat 15 rumah warga di Dukuh Daleman RT 07, RW VI, Dusun Banaran, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, terendam air luapan Sungai Bengawan Solo. Hujan mengguyur wilayah Soloraya dan sekitarnya hampir setiap hari, membuat sungai terpanjang di Pulau Jawa itu meluap.
Total rumah di Dukuh Daleman ada 34 unit dan di huni 36 Kepala Keluarga (KK). "Dukuh Daleman memang terletak persis di samping talut Bengawan Solo dan menjadi langganan banjir," ujar Kepada Dusun Banaran, Guntoro, Selasa (16/2).
Menurut Guntoro, air mulai masuk kampung yang dimulai dari sebelah Utara, posisi paling rendah, lalu merembet ke selatan. Ketinggian air sisi Utara sampai 1,5 meter. Sementara, Selatan paling dangkal setengah meter. Ada 15 rumah yang sempat tergenang di sana.
Elevasi air Sungai Bengawan Solo pasang-surut. Guna menghindari datangnya banjir susulan, sebagian warga yang rumahnya terendam diungsikan ke tenda yang disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar ke tempat yang aman. Sedang kaum pria berjaga-jaga ronda dipinggir kampung. Bantuan sembako untuk warga yang kebanjiran sudah diberikan BPBD.
Ketua RT 07, RW VI, Budi Hari Sutanto, mengatakan, pada puncak musim hujan ini seluruh warga sudah waspada. Barang-barang berharga yang dimiliki, sebagian disimpan di loteng atas yang ada di dalam rumah. Sehingga aman dari terjangan air jika banjir datang.
Selama musim hujan, warga terus waspada. Apalagi, musim hujan diperkirakan masih akan terjadi beberapa lama lagi. Secara bergiliran, warga ronda kalau hujan mengguyur dengan durasi lama. Ada yang mengecek ketinggian Bengawan Solo secara berkala. Sehingga bisa ketahuan jika air mulai masuk kampung.