REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelaran Piala Bhayangkara yang digelar oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bakal menjadi berkah tersendiri bagi para pemain muda, U-21. Karena terdapat regulasi yang memanjakan para pemain muda pada turnamen tersebut.
Dalam turnamen ini setiap klub wajib memainkan pemain U-21 selama 90 menit. Aturan ini lebih ketat dibanding Piala Jenderal Sudirman.
Memang pada perhelatan Piala Jenderal Sudirman beberapa waktu lalu, setiap klub wajib memainkan minimal dua pemain muda U-21. Namun mereka tidak memberikan batasan waktu, berapa lama pemain U-21 berada di lapangan.
Akibatnya banyak pemain muda U-21 cuma bermain tidak lebih dari lima menit. Sehingga keberadaan pemain U-21 di starting line up cuma sebatas formalitas belaka.
Sementara di Piala Bhayangkara nanti, klub hanya diharuskan menurunkan minimal satu pemain saja pada setiap pertandingan. Tapi, pemain muda U-21 harus tetap berada di lapangan selama pertandingan.
Jika nanti pemain itu diharuskan diganti, karena cedera atau strategi pelatuh, maka penggantinya pun harus pemain U-21 pula.
"Hal tersebut kami lakukan untuk menambah jam terbang para pemain U-21 tersebut," jelas petinggi PT Gelora Trisula Semesta yang menjadi operator Piala Bhayangkara, Joko Driyono, dalam jumpa pers Piala Bhayangkara, Senin (15/2).
Turnamen yang akan digelar mulai 17 Maret sampai dengan 3 April itu diikuti oleh 10 klub, tujuh di antaranya peserta Liga Super Indonesia (ISL). Ke-10 klub tersebut yakni Sriwijaya FC, Arema Cronus, Persipura Jayapura, Persib Bandung, Mitra Kukar, Bali United, Persija Jakarta, dan dua klub amatir PS TNI, dan PS Polri. Sementara satu peserta akan diambil dari jawara Piala Gubernur Kalimantan Timur.
Baca: Operator Piala Bhayangkara Diisi Personel PT Liga Indonesia