Selasa 16 Feb 2016 16:26 WIB

Sembilan Daerah di Jabar Jadi Pemasok Terbanyak TKI

Rep: Riga Iman/ Red: Angga Indrawan
Tenaga kerja Indonesia, ilustrasi
Foto: Antara
Tenaga kerja Indonesia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sembilan kabupaten/Kota di Jawa Barat menjadi daerah pemasok tenaga kerja Indonesia (TKI) terbanyak. Jumlah TKI yang dikirimkan ke luar negeri cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lain.

"Ada sembilan daerah yang paling tinggi memasok TKI ke luar negeri," ujar Netty Prasetiyani Heryawan, yang kini menjabat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Perdagangan Orang.

Hal ini disampaikan dalam pertemuan wilayah tim penggerak PKK dan dharma wanita persatuan di Gedung Juang Kota Sukabumi, Selasa (16/2). Kesembilan daerah itu yakni Kabupaten Indramayu, Cirebon, Majalengka, Bandung, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, dan Subang. Meski demikian, kata Netty, jumlah TKI yang dikirimkan 18 kabupaten/kota lainnya di Jabar juga cukup tinggi.

Netty mengatakan, para warga menjadi TKI dengan bermigrasi ke negara lain disebabkan sejumlah faktor. Misalnya karena kasus perceraian yang menyebabkan seorang wanita harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Di mana, sebagian wanita yang berpendidikan rendah lebih memilih untuk bekerja di luar negeri.

Menurut Netty, hal ini dapat menjadi masalah di kemudian hari. Contohnya kasus perdagangan manusia atau trafficking yang menimpa para wanita.

"Pada 2015 lalu, P2TP2A Jabar mencatat ada sebanyak 21 kasus trafficking," ujar Netty.

Jumlah ini sebenarnya lebih menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan mulai meningkatnya kesadaran warga dan kesigapan aparat keamanan dalam mencegah terjadinya perdagangan manusia. Ke depan, Netty berharap kasus trafficking dapat ditekan semaksimal mungkin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement