REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang sedang getol menggerakkan industri kreatifnya. Salah satu yang kini sedang menjadi primadona adalah industri film. Senin (15/2) malam lalu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Komunitas Animasi Digital yang ada di Kota Malang, membuka Festival Film Malang (FFM) di Alun Alun Kota Malang.
Malang Hari Ini menjadi tajuk pelaksanaan Festival Film Malang kali ini. "Alun-alun Kota Malang yang merupakan titik nol dari Kota Malang dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan karena Komunitas Kreatif se-Kota Malang mengharapkan agar kegiatan ini menjadi pergerakan awal untuk memunculkan gebrakan dari komunitas kreatif lainnya," ujar Ditya Nurrahman selaku Direktur Festival Film Malang.
Komitmen Pemkot Malang untuk mewujudkan Kota Malang sebagai sentra industri kreatif semakin serius. Hari ini (16/2) Walikota Malang melantik Komite Ekonomi Kreatif dalam rangka memfasilitasi komunitas kreatif di Kota Malang. Langkah Kota Malang ini menyusul Bandung yang lebih dulu membentuk komite serupa.
Komite yang beranggotakan sejumlah SKPD serta para penggiat industri kreatif ini diharapkan mampu menjadi katalisator bagi berkembangnya ekonomi kreatif di Kota Malang. Selain Festival Film Malang, kota ini juga punya gelaran film bertajuk Malang Film Festival (Mafi Fest). Istimewanya, festival berskala nasional ini diprakarsai oleh para mahasiswa dari Kine Klub Universitas Muhammadiyah Malang.
Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif, Hari Santoso Sungkari berpendapat subsektor film layak menjadi prioritas pengembangan industri kreatif di Malang. "Muara industri kreatif diharapkan menjadi penggerak ekonomi," kata dia.