Selasa 16 Feb 2016 22:59 WIB

Anggota AJI: 'LGBT Ancaman Serius' tak Pantas Disebut Berita

Rep: Puti Almas/ Red: Angga Indrawan
Harian Republika edisi 24 Januari 2016.
Harian Republika edisi 24 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Febriana Firdaus melihat fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) makin rentan diskriminasi. Feriana menilai media justru menambah kebencian terhadap kaum LGBT. Salah satu yang kembali ia soroti, harian Republika dalam memandang fenomena LGBT.

"Seperti salah satu judul berita 'LGBT Ancaman Serius' itu kan tidak tahu judul atau opini, AJI merasa tak pantas ini disebut berita," ujarnya dalam diskusi salah satu stasiun televisi swasta, Selasa (16/2).

Menurutnya, berita tersebut tak pantas disebut berita karena berbau opini, dan bisa memicu kebencian masyarakat pada suatu kaum. "Padahal kita jurnalis harus jadi jembatan penyeimbang," kata Febriana.

Sebab itu, lanjutnya, sebagai seorang jurnalis, ia merasa orang yang menjalani profesi ini harus dapat bersikap netral. Jangan pernah, kata dia, media mendiskriminasi kaum minoritas semacam LGBT yang sebenarnya juga membutuhkan suara.

"Jurnalis harus bersikap netral. Tidak ada yang boleh mendiskriminasi kaum minoritas seperti contoh Ahmadiyah," ujar Febriana  

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement