Rabu 17 Feb 2016 08:19 WIB

Lokalisasi Berefek Buruk Bagi Anak-Anak

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Penataan Ulang Kalijodo. Aktivitas di Kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Penataan Ulang Kalijodo. Aktivitas di Kawasan Kalijodo saat siang hari, Jakarta, Kamis (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Efek lokalisasi bagi masyarakat di sekitarnya cukup besar, terutama untuk anak-anak. Tak dapat dihindari, anak-anak yang tumbuh di kawasan tersebut akan memperoleh gambaran tentang hal-hal buruk.

Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sunyoto Usman mengatakan, bisnis prostitusi di suatu perkampungan tidak bisa sembunyi-sembunyi.

Pasalnya, bisnis ini melibatkan banyak pihak di luar muncikari, PSK, dan pelanggan, misalnya, penjual di warung, calo, hingga layanan transportasi, seperti ojek. Untuk itu, kemungkinan besar anak akan terpapar hal-hal kurang baik jika masih tinggal di lokasi.

"Tidak baik bagi pendidikan anak-anak," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (16/2) kemarin.

Efek negatif lainnya dari lokalisasi adalah risiko penyebaran berbagai penyakit cukup tinggi. "Lokalisasi jadi tempat bersarang berbagai hal yang mengganggu kesehatan, baik fisik atau mental," kata dia.

Apabila penggusuran benar dilakukan, bisa jadi nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan populer di kalangan bawah.

Namun, Sunyoto yakin lebih banyak pihak yang mendukung penggusuran ini, di antaranya organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, hingga aparat kepolisian.

"Penggusuran ini lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya. Segala sesuatu yang diharamkan Tuhan banyak mudharatnya," ujar Sunyoto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement