REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kasus demam berdarah dangue (DBD) di Bogor masih terjadi hingga dua orang sudah tercatat meninggal.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengungkapkan ada wilayah yang memang tercatat tertinggi warganya menderita DBD.
"Dilihat dari jumlah kasus DBD perkecamatan, yang tertinggi ada di Kecamatan Bogor Utara yang mencapai 66 orang," kata Kabag Humas Pemkot Bogor Encep Mohammad Ali Alhamidi, Rabu (17/2).
Sementara itu, Kecamatan Tanah Sereal dan Bogor Barat masing-masing mencapai 49 kasus DBD. Selanjutnya untuk Kelurahan Bogor Tengah mencapai 35 kasus, Bogor Timur mencapai 33 kasus, dan Bogor Selatan mencapai 26 kasus.
"Lalu kalau dari Kelurahan dengan jumlah kasus DBD tertinggi ada di Keluraham Baranang Siang mencapai 20 orang," ungakap Encep.
Selanjutnya, untuk kelurahan lainnya seperti Ciluar mencapai 14 kasus DBD dan Ciparagi mencapai 11 kasus. Untuk Kelurahan Tanag Sereal dam Tegal Gindil, masing-masing mencapai 12 kasus DBD.
Tak hanya itu, Encep juga mengungkapkan untuk Kelurahan Tegal Lega dan Bantar Jati masing-masing tercatat sebanyak 10 orang menderita DBD. Terakhir, untuk Kelurahan Kelurahan Katulampa dan Cimahpar masing-masing tercatat sebanyak sembilan kasus DBD.
Hingga memasuki minggu kedua Februari 2016, data kasus DDB di Kota Bogor sudah mulai terlihat menurun. Pada Januari 2016 tercatat sebanyak 176 kasus DBD namun pertanggal 16 Februari 2016 kasus DBD baru tercatat 82 kasus.