REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan PBB mengecam Turki karena melakukan serangan di Suriah utara yang memicu kekhawatiran akan eskalasi serius dalam perang yang terjadi selama hampir lima tahun di negara itu.
Duta Besar Venezuela Rafael Ramirez mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan tertutup, 15 anggota DK PBB menyatakan keprihatinan tentang serangan Turki di Suriah utara. "Semua anggota Dewan Keamanan sepakat meminta Turki mematuhi hukum internasional," kata Ramirez, Rabu (17/2).
Kelima belas anggota DK PBB membahas aksi militer Turki atas permintaan Rusia, yang melancarkan perang udara di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad. Wakil Duta Besar Rusia Vladimir Safronov mengatakan dia telah meminta para sekutu Turki di DK PBB untuk mengirim isyarat kuat yang sesuai, yakni hentikan perilaku yang tidak pantas di Suriah.
Turki mulai menyerang Suriah utara pada Sabtu dengan menargetkan pasukan Kurdi yang dikatakan terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) terlarang yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun terhadap negara Turki.
Duta Besar Suriah Bashar Jaafari menyatakan penghargaan atas sikap DK PBB dan mencatat beberapa anggota dewan bahkan mengutuk tindakan Turki.
"Turki sedang mencoba untuk menarik semua orang ke dalam mimpi buruk ini, dalam hal ini eskalasi," kata Jaafari.
Baca juga:
Pastor Ini Gantikan Pendahulunya Digugat dalam Kasus Pelecehan Seksual
Prancis Perpanjang Kondisi Darurat Nasional