REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI--Kenya akan membangun penjara khusus bagi pelaku kekerasan dan ekstremis untuk menghindari pengaruh mereka terhadap tahanan lainnya.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta yang telah menderita serangan dari militan al-Shabaab Somalia. Kelompok tersebut berada di belakang pembantaian di Universitas Garissa April lalu.
"Kita tidak bisa membiarkan mereka (ekstremis) menyebarkan racun kepada warga Kenya yang rentan," ujarnya.
Ia tidak memberi batasan waktu untuk pembangunan penjara khusus tersebut. Kenya memiliki beberapa penjara dengan keamanan maksimum seperti Kamiti di Nairobi.
Juni lalu, Kenyatta berjanji untuk menghentikan orang-orang bergabung dengan kelompok radikal kekerasan dan melawan pengaruh al-Shabaab. Ia mengatakan, metode kepolisian konvensional tidak akan cukup mengatasi ancaman dari pelaku radikal baik pria maupun wanita.
Baca juga, Teror Al-Shabaab Kuatkan Toleransi Agama Warga Kenya.
Beberapa pria bersenjata terlibat dalam serangan terbesar di tanah Kenya dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan di Universitas Garissa. Mereka yang terlibat adalah warga Kenya yang telah bergabung dengan al-Shabaab.