Rabu 17 Feb 2016 16:56 WIB

Wereng Pusokan Lima Hektare Sawah di Bantul

Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Lahan pertanian padi seluas lima hektare di pedukuhan Baros, Desa Tirtohargo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami puso akibat serangan hama wereng batang cokelat yang muncul pada musim hujan ini.

"Di Desa Tirtohargo, sawah yang sudah gagal panen karena serangan wereng kurang lebih seluas lima hektare, sedangkan sepuluh hektare lainnya nyaris gagal panen," kata anggota Kelompok Tani Baros, Kristiyantoro, di Bantul, Rabu.

Menurut dia, lima hektare sawah yang gagal panen akibat hama penyakit pengisap air pada batang padi tersebut terjadi pada dua minggu lalu atau saat serangan wereng sedang parah-parahnya karena faktor kelembapan yang tinggi.

Ia mengatakan, sawah seluas 10 hektare yang nyaris gagal panen itu karena serangan wereng batang cokelat belum separah yang lima hektare, dan sementara masih bisa dikendalikan dengan penyemprotan pestisida secara massal oleh petani.

"Tanaman yang gagal panen usianya rata-rata berkisar 60 hari, atau sedang keluarnya bulir padi," katanya.

Ia mengatakan, karena sawah gagal panen, petani diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah karena biaya produksi yang dibutuhkan sejak tanam hingga panen rata-rata Rp 30 juta sampai Rp 35 juta per hektare.

Sementara itu, berdasarkan rekapitulasi data serangan wereng batang cokelat di Bantul yang dihimpun Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul pada awal Februari, tanaman padi yang terserang wereng seluas 280 hektare dengan luas ancaman 40 hektare.

Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Widodo mengatakan, tanaman padi yang terserang wereng batang cokelat itu tersebar di empat kecamatan, yaitu Srandakan, Sanden, Kretak, dan Bambanglipuro.

"Wereng muncul karena faktor cuaca hujan ini, kelembapan tanaman picu perkembangbiakan wereng, upaya yang perlu dilakukan agar serangan tidak meluas, dengan gerakan penyemprotan pestisida terus-menerus," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement