Rabu 17 Feb 2016 17:49 WIB

Menteri Sosial Klarifikasi Soal Geliat LGBT di NTB

Rep: Hasanul Rizqa / Red: Angga Indrawan
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Antara
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjelaskan lebih lanjut mengenai pernyataannya soal LGBT di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Seperti diketahui, Menteri Khofifah telah mengungkapkan adanya kelompok penyuka sesama jenis yang mulai mengincar anak-anak Lombok, kemarin (16/2) di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut Menteri Khofifah, ujarannya tersebut berdasarkan fakta, yakni seperti yang telah disampaikan seorang pelaku rehabilitasi sosial yang ia temui ketika melakukan kunjungan kerja di Lombok.

Dia pun menegaskan, tak ada maksud sama sekali untuk memberi stigma terhadap sebuah provinsi.  "Kalau saya menyebut suatu daerah, saya minta maaf. Tapi supaya kita lebih dekat dengan masalah sebetulnya. Memang, sebaiknya kita turun, melihat realitas di lapangan," ucap Menteri Khofifah di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (17/2).

(Baca: Gubernur NTB Sayangkan Mensos. Ada Apa?)

Apalagi, dia mengungkapkan, salah satu daerah di provinsi tersebut ternyata sudah masuk kategori bahaya. Sebab, kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak cukup marak terjadi. Menteri Khofifah lantas meminta daerah untuk tetap bersinergi dengan pusat.

"Saya sudah menyampaikan misalnya Lombok kategori zona merah untuk pedofil. Makanya kan bagus kita sama-sama mencoba melihat realitas lapangan," kata dia.

Pada Selasa kemarin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai kelompok LGBT menyasar anak-anak kurang mampu. "Sebulan lalu saya datang ke Lombok dan ada yang menyasar anak-anak laki SMP kurang mampu, kemudian mereka dikasih hadiah, dua minggu setelah itu laki-laki itu sudah berbeda, mereka pakai lipstik dalam waktu sangat singkat," katanya, kemarin (16/2).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement