Rabu 17 Feb 2016 21:14 WIB

Kontrak Puluhan Ribu Pekerja di Batam tak Diperpanjang

Red: Nur Aini
Karyawan (ilustrasi)
Foto: kolombloggratis.blogspot.com
Karyawan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNGPINANG -- Kontrak puluhan ribu pekerja di Provinsi Kepulauan Riau tidak diperpanjang lantaran perusahaan sepi orderan, sementara biaya produksi tinggi.

"Pekerja yang kontraknya tidak diperpanjang paling banyak di Batam. Sekitar 25 persen dari 350 ribu pekerja, tidak diperpanjang kontraknya," kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Kepri Otong Sutisna, Rabu (17/2).

Sedangkan para pekerja yang tidak diperpanjang kontraknya di Batam rata-rata warga pendatang. Otong mengatakan penurunan produksi perusahaan industri di Batam sekitar 25 persen, yang disebabkan ekonomi global lesu dan daya beli dunia menurun. Kelesuan perekonomian dipengaruhi penurunan harga minyak dunia. "Barang-barang yang diproduksi tidak laku terjual," katanya.

Dia mengemukakan urbanisasi di Batam tidak seimbang dengan lapangan kerja yang ada, akibatnya terjadi penggangguran. Kondisi itu diperburuk dengan kotrak para pekerja yang tidak diperpanjang pihak perusahaan. "Dampak dari banyak pengangguran angka kriminalitas meningkat, dan penurunan usaha kecil menengah," katanya.

Otong menawarkan solusi untuk mengatasi persoalan itu yakni meningkatkan mutu SDM para pekerja untuk menghadapi MEA, dengan menyiapkan banyak lembaga keterampilan bersertifikasi dengan biaya kecil. "Lembaga itu harus menyediakan pelatihan ketrampilan tertentu yang dibutuhkan perusahaan. Pemerintah harus bersinergi dengan pihak perusahaan agar mengetahui apa yang dibutuhkan oleh perusahaan," katanya.

Ketua Serikat Pekerja Elektronik Elektronika Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Bintan, Parlindungan Sinurat mengatakan kondisi yang sama juga dirasakan perusahaan di Lobam Bintan. Beberapa perusahaan tidak memperpanjang kontrak pekerja. "Sepi orderan sehingga perusahaan tidak mampu memperpanjang kontrak pekerja. Jumlah pekerja yang tidak diperpanjang kontraknya puluhan orang," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement