REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi menyatakan pengurusan perizinan ke depan akan dipermudah, yakni cukup dilakukan melalui gadget atau ponsel pintar.
"Nanti, kami akan menyusun program bersama Pemerintah Kota Semarang agar bagaimana masyarakat Semarang bisa melakukan pelayanan perizinan melalui gadget," katanya di Semarang, Rabu (17/2).
Hal tersebut diungkapkannya usai meluncurkan program Geber Bang Semarang (Gerakan Bersama Membangun Semarang), sebuah portal aplikasi untuk masyarakat yang bisa diakses lewat smartphone.
Didampingi wakilnya, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), Hendi mengakui pengurusan perizinan melalui gadget itu merupakan pengembangan dari konsep smart city untuk Kota Semarang. "Langkah pengurusan perizinan lewat 'gadget' ini dimaksudkan agar IT (teknologi informasi) benar-benar menjadi sebuah alat bantu masyarakat agar bisa dilayani secara cepat," katanya.
Berkaitan dengan program Semarang sebagai smart city, Hendi yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, dan Demokrat itu menjelaskan bahwa program itu sudah dikembangkan sejak tiga tahun yang lalu.
"Ke depannya, kami akan terus sempurnakan. Kalau dahulu, kami hanya menyiapkan jaringan wifi di tempat-tempat publik, seperti taman dan sekolah. Nantinya, akan makin diperluas," katanya.
Menurut Hendi, Semarang sebenarnya tergolong lebih awal dalam mengaplikasi konsep smart city, yakni kota modern berbasis teknologi informasi dibandingkan dengan kota-kota yang lainnya. Pada tahap awal, dilakukan pembangunan sebanyak 1.200 titik wifi yang nantinya akan terus berlanjut sampai mencapai target sebanyak 20 ribu titik yang tersebar di berbagai wilayah di Semarang.
Dengan penyediaan jaringan wifi secara gratis, kata dia, masyarakat bisa mendapatkan akses informasi secara mudah, cepat, dan maksimal sebagai diinginkan sesuai dengan konsep smart city. Bahkan, Kota Semarang juga berhasil meraih salah satu penghargaan smart city untuk kategori kota besar pada Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2015 dan menjadi salah satu kota percontohan.