Kamis 18 Feb 2016 16:43 WIB

Hidayatullah: Umat Islam Tergopoh-gopoh Hadapi LGBT

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Ilustrasi kelompok LGBT
Foto: EPA/Ritchie B. Tongo
Ilustrasi kelompok LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Hidayatullah, Candra Kurnianto, mengatakan, kampanye lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) itu harus diperangi. Namun, saat ini umat Islam belum siap perang untuk melawan kampanye LGBT.

"Umat Islam tergopoh-gopoh ketika masalah ini mulai mencuat, bahkan ternyata UNDP telah memiliki program untuk melakukan kampanye ini di empat negara sejak 2014 lalu," kata dia di kantor Republika.co.id, Kamis (18/2).

Menurutnya, umat Islam harus mencari solusi agar LGBT tidak dilegalkan di Indonesia. Bukan berarti masyarakat Indonesia menolak kondisi dan kehadiran mereka.

Menurut dia, perang yang harus dilakukan adalah perang terhadap regulasi. Artinya, Rusia yang berpaham sosialis komunis mampu membuat undang-undang anti-gay, tetapi mengapa Indonesia tidak membuat aturan yang sama.

Candra mengakui, di pesantren memang ada yang memiliki kecenderungan memiliki orientasi seksual yang berbeda. Namun, pihaknya tetap selalu mengawasi mereka.

Untuk mencegah perilaku ini berkembang, mereka menyarankan agar pesantren perlu memperbaiki fasilitas. "Banyak pesantren di kalangan masyarakat menengah bawah tidur di satu ruangan dan berdempet-dempetan. Ini perlu diperbaiki dalam jangka waktu panjang," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement