REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor hingga kini masih terus melakukan demo di halaman Balai Kota Bogor. Terkait aksi tersebut, Wali Kota Bima Arya menyampaikan kepada karyawan PDAM Kota Bogor untuk tetap memaksimalkan pelayanan.

"Saya minta karyawan untuk menomorsatukan pelayanan jangan sampai warga terganggu," kata Bima kepada pendemo di halaman Balai Kota Bogor, Kamis (18/2).

Meskipun begitu, Bima paham ada kekecewaan yang dirasakan karyawan PDAM terkait tuntutannya. Meskipun begitu, Bima meminta hal tersebut tidak boleh sampai merugikan dalam pelayanan air di Kota Bogor.

Permintaan tersebut disambut baik para pendemo, salah satu karyawan PDAM Tirta Pakuan mengungkapkan pelayanan tetap menjadi prioritas. "Pelayanan tetap harus jalan. Kami dan juga teman-teman sepakat untuk mengutamakan pelayanan," jelas salah satu karyawan yang mewakili semua suara pendemo.

Menurut dia, pelayanan baik masalah kuantitas dan kualitas tetap menjadi prioritas meskipun sekitar 403 karyawan masih melakukan demo. Ia meyakinkan mereka yang bertugas dalam soal produksi tetap bekerja dengan baik.

Semua karyawan menyatakan tidak pernah mengatasnamakan diri pribadi dalam aksi demo tersebut. Mulai dari yang memiliki jabatan tinggi hingga rendah semua menyatakan melepas jabatan untuk ikut mendukung aksi tersebut.

Diketahui, karyawan PDAM Tirta Pakuan melakukan demo dengan beberapa tuntutan. Mereka meminta Wali Kota Bogor menggunakan haknya untuk mencopot Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Untung Kurniadi.

Para karyawan juga merasa keberatan dengan jasa produksi 2015 Dirut meningkat sebesar 218 persen, sedangkan pegawai meningkat hanya 10 hingga 13 persen. Selain itu soal Insentif Dirut pada Januari 2016 meningkat sebesar 172 persen, sementara insetif pegawai turun 33 persen. (Baca: Karyawan PDAM Kota Bogor Tuntut Dirutnya Dicopot)

Ikuti Whatsapp Channel Republika