REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Sayap Ibu memeringati hari jadinya ke-60 dengan menyiapkan sebuah pagelaran drama Musikal bertajuk Kandil dan Kampung Srundeng. Sejak didirikannya hingga saat ini, Yayasan Sayap Ibu telah didukung dan mendapat donasi dari berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat maupun perusahaan- perusahaan.
Salah satu bentuk penggalangan dana adalah melalui drama musikal Kandil dan Kampung Srunden. Pagelaran ini dimaksudkan sebagai upaya menggalan dana dan kepedulian untuk mengajak berbagai pihak turut memberikan dukungan moral dan materi bagi kelangsungan Yayasan Sayap Ibu serta berbagai program yang dijalankannya. "Saya merasa tergerak untuk memberikan apa yang dapat saya lakukan bersama teman-teman yang lain dan segenap pihak yang mempunyai kepedulian terhadap masa depan anak-anak yang berada di bawah naungan Yayasan Sayap Ibu," ungkap Arniyani, Ketua Panitia kegiatan tersebut.
Drama Musikal Kandil dan Kampung Srundeng menampilkan kisah tentang sifat kemandirian, keberanian dan ketekunan seorang perempuan bernama Kandil. Sosok ini digambarkan memiliki kecerdikan dan kreativas mencari cara untuk mencari ongkos agar Ibu serta adik- adiknya dapat pergi ke Jakarta mencari ayahnya tak kunjung pulang. Berkat kegigihannya, akhirnya Kandil tidak saja menyatukan keluarganya yang sempat tercerai belai pada saat mencari sang Ayah di Jakarta. Tetapi dia juga mengajak seluruh warga kampung halamannya di sebuah desa di Lampung untuk memiliki kekuatan ekonomi berkat penjualan makanan khas yang terbuat dari kelapa, yaitu Srundeng.
Drama Musikal ini di Sutradarai oleh Ida Soeseno. Sedangkan sosok Kandil akan diperankan Cut Syifa, Inayah Wahid berperan sebagai Ibu, dan Chandra Satri sebagai Ayah. Drama Musikal ini juga melibatkan nama-nama besar lainnya seperti Lea Simanjuntak, Baim Wong, Happy Salma, Gabriel Harvianto, Ziva Magnolya serta Ghea Panggabean. Drama Musikal Kandil dan Kampung Srundeng akan digelar pada Ahad (28/2) mendatang di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.