REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana kerja sama PT Transjakarta dengan pemilik metro mini, menurut Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono bisa saja terwujud. Wacana itu digelontorkan dalam upaya peleburan metro mini dengan Transjakarta.
Budi mengatakan, jika para pemilik metro mini ingin bergabung dengan Transjakarta tanpa melibatkan PT Metro Mini memang dimungkinkan. Ia menjelaskan sedang mengkaji lebih dalam mengenai aspel legal dari kerja sama tersebut.
Ia tidak ingin ke depannya rencana integarasi itu mengalami tuntutan hukum. "(Transjakarta mitra dengan perorangan) boleh aja. Justru kalau ini kita meng-create sistemnya supaya kita bisa buat," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (18/2).
Ia belum mengetahui secara rinci apakah para pemilik metro mini perseorangan ini akan diakomodir dalam satu badan hukum. Namun ia memastikan, proses kajian hukum terhadap rencana itu sedang dibahas.
Diharapkan sengkarut metro mini dapat selesai begitu ia menyelesaikan skema integrasi. "Berbadan hukum ini kita akomodasikan dengan cara yang kita create. Kami mencoba mengambil ini supaya masalah bisa teratasilah," ujarnya.
Selain itu, ia juga belum bisa memastikan apakah akan mengutamakan pemilik metro mini secara perorangan atau PT Metro Mini sebagai wadah para pemilik dalam rencana integrasi. Ia merasa baru bisa memutuskan usai mengetahui kebutuhan dari para pemilik metro mini.
"Begini, hari ini, (18/2) tuh belum kita putuskan skemanya. Jadi masih jajakin soal legalitas dulu. Tapi pasti setelah ini setelah kita tau kebutuhan dari mereka (pemilik metro mini), kita bisa buatlah," ucapnya.