Jumat 19 Feb 2016 15:43 WIB

Dikritik Paus Fransiskus, Donald Trump Serang Balik

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Paus fransiskus
Paus fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebut Paus Fransiskus memalukan karena sebagai pemimpin agama mempertanyakan iman seseorang. Pada Kamis (18/2), Paus Fransiskus memang mengatakan Trump tidak menunjukan seorang pemeluk Kristen karena langkahnya untuk membangun tembok sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko demi mencegah imigran ilegal.

Komentar Paus muncul beberapa jam setelah ia menyelesaikan kunjunganya ke Meksiko. Setelah mendoakan orang-orang yang tewas di perbatasan AS-Meksiko, di pesawat kepausan, ia berkomentar soal janji Trump membangun dinding di sepanjang perbatasan dan mengusir jutaan imigran ilegal di AS.

"Seseorang yang hanya memikirkan membangun dinding, di manapun mereka berada, dan bukan membangun jembatan, bukan umat Kristen," kata Paus.

Ketika ditanyak apakah umat Khatolik Amerika harus memilih orang dengan pandangan seperti Trump, Paus Fransiskus mengatakan, ia tak akan berbicara hal itu. "Saya hanya mengatakan orang ini bukan Kristen jika telah mengatakan hal-hal seperti itu. Kami harus melihat apakah jika dia mengatakan hal-hal dengan cara itu dan akan memberinya manfaat dari keraguan," kata Paus.

Mendengar komentar tersebut, Trump langsung meresponnya. Ia mengatakan, memalukan bagi seorang pemimpin agama untuk mempertanyakan iman seseorang.

"Saya bangga menjadi Kristen, dan sebagai presiden saya tak akan membiarkan Kristen diserang secara konsiten dan melemah," kata Trump.

Trump juga menduga ada kemungkinan kelompok ekstremis seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang Vatikan. Ia mengatakan, jika hal itu terjadi, maka Paus pasti akan berharap dan berdoa Donald Trump menjadi presiden. Sebab, menurut Trump, jika ia jadi presiden hal semacam itu tak akan terjadi.

sumber : Reuters/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement