REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pernyataan Paus Fransiskus bahwa kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump bukan umat Kristen karena pandangannya tentang imigrasi, memicu lelucon di media sosial.
Paus dengan cepat menjadi topik utama di Twitter Amerika Serikat setelah berita tentang komentarnya muncul sekitar tengah hari waktu setempat, Kamis (18/2). (Dikritik Paus Fransiskus, Donald Trump Serang Balik).
Menurut perusahaan analisi media sosial Zoomph, Pemimpin Katolik Roma di dunia itu memenangkan pertempuran di media sosial ketika hampir seluruh sentimen untuk Trump negatif. Sementara sentimen secara keseluruhan untuk Paus Fransiskus positif.
Paus mengatakan, orang yang hanya memikirkan upaya membangun dinding bukanlah seorang Kristen. Ini merujuk rencana yang diusulkan Trump untuk membangun penghalang di perbatasan AS dengan Meksiko untuk mencegah masuknya imigran ilegal.
Trump menyebut pernyataan Paus itu "memalukan" dan mengatakan ia bangga menjadi seorang Kristen. Miliarder pengusaha dan mantan bintang reality TV itu telah lama memimpin dalam jajak pendapat nasional. Lima pesaingnya akan saling berhadapan pada Sabtu di debat Partai Republik di Carolina Selatan.
Para pengguna Twitter menyampaikan keterkejutannya atas perseteruan Trump dan Paus tersebut. Netizen AS pun mengolok-olok di media sosial.