REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan meminta lembaga keuangan syariah bisa kompetitif dengan lembaga keuangan konvensional. Sebab kesempatan bagi lembaga keuangan syariah makin terbuka.
Saat membuka masa penawaran sukuk negara ritel seri SR008, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro agak menyayangkan hanya tiga lembaga keuangan syariah dari 26 agen penjual SR008 yang ikut. Tiga lembaga tersebut adalah yakni Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat dan BRISyariah. Meski begitu, ia tetap mengapresiasi usaha keras bank syariah membantu agar sukuk pemerintah bisa diserap masyarakat.
Menurur Bambang, ini motivasi bagi lembaga keuangan syariah untuk bisa makin kompetitif sehingga manfaat agen sukuk tidak hanya dirasakan lembaga keuangan konvensional. Begitu pula kinerja lembaga keuangan syariah yang harus makin bagus. "Dengan begitu, Indonesia bisa makin berperan dalam industri keuangan syariah global,"tutur Bambang di Kantor Kementerian Keuangan, baru-baru ini.
Indonesia akan menjadi tuan rumah IDB Annual Meeting pada Mei mendatang di Jakarta Convention Center. Forum ini akan dihadiri regulator, pelaku dan pakar syariah industri keuangan syariah negara-negara anggota IDB. Bambang menyatakan momen ini bisa jadi pendorong promosi keuangan syariah Indonesia ke luar.
Pada Agustus 2016, Jakarta juga akan jadi tuan rumah World Islamic Economy Forum. Meski bahasan forum ini adalah bisnis Islami secara umum, tapi akan banyak porsi keuangan syariah. "Karena itu kita harus punya bank syariah besar. Kalau upaya kita kuat, ditambah investor strategis, lembaga keuangan syariah nasional akan tambah kuat," kata Bambang.