REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Direktur Proliga, Hanny S Surkatty, menegaskan kompetisi bola voli kasta tertinggi di Indonesia Proliga yang kini berlangsung di Malang, Jawa Timur, tidak ingin bernasib seperti kompetisi tertinggi sepak bola Tanah Air (Indonesia Super League/ISL).
"Tentunya dibutuhkan komitmen semua pihak, termasuk para sponsorship untuk terus mendukung keberlangsungan kompetisi bola voli ini," ucap Hanny di Malang, Sabtu.
Ia mengatakan, komitmen utama juga harus dijaga yakni dengan para klub-klub peserta Proliga, sehingga kompetisi bola voli di Tanah Air bisa tetap ada.
"Kami dengan para klub peserta liga bola voli mempunyai rasa kekeluargaan yang cukup tinggi, jadi sama seperti saudara, meski di lapangan harus bersaing secara profesional," katanya.
Pergelaran Proliga 2016 saat ini memperebutkan uang pembinaan sebesar Rp1 miliar dan digelar secara berseri di beberapa kota. Babak empat besar akan digelar di Bandung dan Yogyakarta, sedangkan babak Grand Final digelar di Jakarta pada 15 Mei 2016.