Ahad 21 Feb 2016 00:07 WIB

Pengeran Ali Minta Bantuan CAS Soal Bilik Kaca di Kongres FIFA

Pangeran Ali
Foto: EPA/SHAWN THEW
Pangeran Ali

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kandidat presiden FIFA Pangeran Ali bin Al Hussein meminta bantuan Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS). Ini dilakukan untuk memastikan bilik kaca digunakan pada pemilihan pekan depan.

Pangeran Ali mengklaim bahwa bilik kaca merupakan satu-satunya solusi untuk memastikan transparansi pada pengambilan suara 26 Februari di Zurich. "Hanya bilik transparan yang dapat membuktikan bahwa setiap pemilih mengikuti hati dan kesadarannya, dan tidak ada suara-suara penekan dengan mencegah pemberi suara memfoto kertas suara mereka," kata Renaud Semerdjian, salah satu pengacara Pangeran Ali, Sabtu (20/2).

Pangeran Ali mengontak CAS setelah permintaannya ditolak Domenico Scala, ketua komisi presidensial FIFA. Juru bicara FIFA menjelaskan bahwa para pemilih tidak akan diizinkan membawa serta telepon genggam mereka saat memasuki bilik pengambilan suara pada Jumat depan.

"Para pemilih dapat menyimpan telpon genggam mereka di ruang kongres namun harus meninggalkannya ketika mereka memberi suara. Mereka akan dilarang mentransmisikan citra visual apapun sepanjang proses voting," yakin sang juru bicara.

Pangeran Ali memberikan rencana untuk bilik voting transparan dengan biayanya sendiri. Eksekutif UEFA Gianni Infantino dan ketua Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa disebut-sebut sebagai dua kandidat terkuat untuk pemilihan presiden FIFA, mengungguli Pangeran Ali, Tokyo Sexwale asal Afrika Selatan, dan Jerome Champagne dari Prancis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement