REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pada 9 Maret 2016, beberapa daerah di Indonesia akan dilintasi fenomena alam gerhana matahari total (GMT). Salah satu daerah yang akan jadi tempat lintasan GMT adalah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Di Sumsel beberapa intansi terkait dengan peristiwa alam tersebut sudah mulai melakukan persiapan dan sosialisasi, diantaranya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel. Instansi lainnya, Dinas Pendidikan Sumsel mempersiapkan surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah yang ada di daerah ini.
“Peristiwa fenomena alam seperti GMT ini menjadi peristiwa yang sangat penting. GMT menunjukkan tanda dari kebesaran Allah SWT,'' ungkap Widodo, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Jumat (19/2).
Menurut Widodo, guna menyambut GMT yang akan melintas di Sumsel, Dinas Pendidikan mengeluarkan surat edaran, yang mengimbau pada sekolah agar siswa yang beragama Islam melaksanakan salat gerhana.
Widodo mengungkapkan, Dinas Pendidikan Sumsel mengajak siswa di daerah ini ikut berpartisipasi dalam memanfaatkan fenomena alam GMT ini sebagai ajang pembelajaran dan ibadah.
Ia berharap seluruh sekolah di Sumsel mempersiapkan betul para siswa agar bisa melaksanakan shalat gerhana dengan melibatkan para pengajar pendidikan agama atau guru agama dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan terkait shalat gerhana. “Kita jadikan fenomena GMT dari sisi religius,” ujarnya.
Sementara itu, Disbudpar Sumsel terus melakukan persiapan untuk menyambut fenomena alam GMT yang langka, Salah satunya mempersiapkan lokasi untuk menyaksikan GMT. Diantaranya mempersiapkan Jembatan Ampera sebagai tempat menyaksikan GMT pada 9 Maret mendatang.
“Pada saat gerhana matahari total, 9 Maret 2016, jembatan Ampera akan ditutup. Di atas jembatan Ampera akan dijadikan tempat menyaksikan GMT dan juga menjadi tempat sarapan bagi wisatawan yang datang ke Palembang untuk menyaksikan fenomena alam tersebut,” kata Irene Camelyn Kepala Disbudpar Sumsel.