REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan kombinasi dari regulasi yang dikeluarkan dengan kebijakan deregulasi yang sedang digalakkan pemerintah bakal meningkatkan iklim investasi di Tanah Air.
"Kami juga dengan tegas mengatur regulasi dan deregulasi agar iklim investasi lebih menarik," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di KKP, Jakarta, Senin (22/2).
Dia mengemukakan bahwa pemerintah telah menutup industri penangkapan ikan dari investor asing, namun pada saat yang sama juga mengatur bahwa untuk industri pengolahan ikan diperbolehkan dari luar negeri.
Sebelumnya, Susi menyambut dibukanya bisnis penyimpanan atau cold storage dibuka 100 persen bagi asing karena dapat memacu investor lokal untuk ikut berkontribusi positif dalam sektor tersebut.
Menurut Susi dengan dibukanya investasi asing hingga 100 persen akan tercipta transfer teknologi dan pasar untuk memajukan sektor perikanan. "Mereka (asing) bawa teknologi demi kebaikan nelayan Indonesia, juga memacu industri lokal," katanya.
Susi meminta investor lokal untuk ikut dalam bisnis di sektor hilir perikanan tersebut. "Jangan sampai kalah cepat (dengan investor asing)," katanya.
Ia juga mengatakan pihaknya akan membagi wilayah pembangunan cold storage itu ke seluruh Indonesia. Hal itu bertujuan agar harga produk perikanan tidak lantas menjadi mahal karena penyimpanannya yang terpusat di wilayah Jawa.
"Kami akan bagi cold storage ke utara, timur, selatan biar tidak terkonsentrasi di Jakarta atau Semarang. Kami akan buka cabang ke seluruh Indonesia," ujarnya.