Senin 22 Feb 2016 15:47 WIB

Kalah di Pilkada, PDIP Enggan Jadi Oposisi

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas menata kotak suara yang akan digunakan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 di Gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/11).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas menata kotak suara yang akan digunakan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 di Gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID,   SLEMAN – Setelah dilantiknya Sri Purnomo sebagai Bupati Sleman, PDIP tetap memosisikan diri sebagai partai pendukung pemerintah. Walaupun kalah dalam Pilkada kemarin, partai berlambang banteng itu enggan mengambil sikap sebagai oposisi.

“Kami tidak akan jadi oposisi. Tapi kalau ke depannya kami sampaikan pengawasan, kritik, dan kontrol itu kan hal biasa,” ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD Sleman, Ramlan, Senin (22/2). Ia menyampaikan, selama Sri Purnomo dan wakilnya menunjukkan kinerja dan kebijakan yang baik, PDIP akan mendukung hal tersebut.

Secara keseluruhan, PDIP mendukung kinerja pemerintah demi kesejahteraan rakyat. Hal ini sejalan dengan fungsi dan tugas DPRD untuk menjalankan pengawasan terhadap kinerja Pemkab Sleman.

“Selama pelantikan kemarin masih sesuai regulasi, kami akan mendukung,” katanya. Terkait surat keutusan (SK) peralihan antar waktu (PAW) Wakil Bupati Sri Muslimatun yang tidak juga dikeluarkan oleh PDIP, Ramlan menyerahkan sepenuhnya hal tersebut pada pengurus partai tingkat daerah.

Ia mengakui, pada Rapat Paripurna (Rapur) Istimewa pengumuman pasangan calon kepala daerah terpilih beberapa waktu lalu, ada catatan khusus yang ditujukan bagi Sri Muslimatun. Antara lain mengenai jabatan ganda dan SK PAW yang belum keluar.

Namun begitu, Ramlan menyampaikan, pihaknya tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Sebab Kemendagri sudah meresmikan pelantikan bupati dan wakil bupati tanggal 17 Februari lalu. “Jadi kita mesti ikuti aturan yang ada dari Mendagri,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement