REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad serius menegaskan bahwa program Sehari Tanpa Nasi (One Day No Rice) dan Sehari Tanpa Mobil (One Day No Car) tidak efektif. Program yang sudah berjalan selama empat tahun itu, mulai Selasa pekan ini sudah tidak berlaku lagi.
Idris menggantinya dengan sembilan program. Program itu masuk dalam visi misinya bersama pasangannya Pradi Supriatnya. Program itu adalah untuk pelayanan publik ada program One Day For Public Services. Lalu ada program Depok Jadi Sahabat UKM, Depok Sahabat Petani, Depok Sahabat Muda Mudi atau One Day for Youth Activity .
Selain itu ada juga Depok Sahabat Anak atau One Day For Children yang diisi dengan kegiatan sehari dongeng untuk anak. Ada juga program Depok Sahabat Lansia akan ada curhat lansia. Depok Sahabat Lingkungan, targetnya meraih penghargaan Adipura. Depok Daur Ulang atau One Day for Reuse serta Depok Sahabat Stakeholder yang merealisasi program revolusi mental Presiden Joko Widodo.
"Program pokok dari ketahanan pangan, teknisnya kita lakukan berbeda. Secara acak berbeda dari sebelumnya karena tidak efektif," kata Idris Abdul Shomad dalam acara Sertijab Wali Kota dan Wakil Walikota Depok di Balaikota Depok, Senin (22/2/2016).
(Baca Juga: Baru Sehari Menjabat, Wali Kota Depok Cabut Aturan ODNR dan ODNC)
Idris menegaskan pihaknya tetap berkomitmen pada program ketahanan pangan namun dengan cara yang berbeda. Pihaknya menggenjot petani menanam tanaman holtikultura. "Saya sudah evaluasi dari dinas terkait dan aparatur, ada program teknis yang lebih efektif untuk ketahanan pangan. Efektif hasil pertanian kita genjot lakukan keberagaman pangan," tegasnya.