Senin 22 Feb 2016 18:44 WIB

Gerindra: Pemerintah Masih Terjebak Kepentingan Pencitraan

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Komisi III DPR Desmond J. Mahesa.
Foto: Ist
Wakil Komisi III DPR Desmond J. Mahesa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa, menilai pemerintah masih terjebak dalam kepentingan pencitraan, ketimbang mengedepankan kepentingan nasional.

Hal ini terkait dengan keputusan Pemerintah dan DPR untuk menunda pembahasan revisi UU nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Desmond, jika pemerintah memang berniat untuk mengedepankan kepentingan nasional pada masa mendatang, terutama untuk memberantas habis korupsi, maka pemerintah harus langsung tegas.

"Inilah yang kami lihat, pemerintah yang terjebak pada kepentingan pencitraan, bukan pada kepentingan bangsa, ya kayak gini,'' tutur Desmond saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/2).

Tidak hanya itu, Desmond menilai, sepanjang pengetahuannya, pada awalnya revisi UU KPK merupakan usulan dari pemerintah. Namun dalam perjalanannya, rencana ini malah disetujui sebagai usulan dari DPR.

"Kalau pemerintah dan mayoritas partai di DPR berniat untuk kepentingan bangsa, pemerintah tidak berani langsung memutuskan, menjalankan dulu KPK yang ada,'' lanjut Anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan DPR sepakat untuk menunda pembahasan rencana revisi UU KPK. Penundaan ini diharapkan bisa memberikan waktu untuk sosialiasi kepada publik mengenai revisi UU KPK.

Namun, keputusan ini tidak membuat revisi UU KPK dikeluarkan dari Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2016. Terkait sikap Partai Gerindra, Desmond menegaskan, pihaknya akan tetap bersikap sama terkait revisi UU KPK tersebut.

"Kalau untuk memperkuat, kami akan dukung. Tapi kalau perubahan ini dalam rangka mengamputasi dan memperlemah (KPK), maka kami akan menolak,'' tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement