REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bek Paris St-Germain (PSG) yang sedang terkena skors Serge Aurier mengikuti persidangan disiplin pada Senin (22/2), ketika ia menantikan hukumannya akibat melecehkan pelatih Laurent Blanc melalui video di media sosial.
"Sang pemain menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait komentar-komentarnya di jaringan sosial, pada malam 13-14 Februari, komentar-komentar yang jelas dikutuk oleh klub dan membuatnya dipanggil untuk menghadiri persidangan disiplin oleh klub serta diskors sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," demikian bunyi pernyataan yang dirilis PSG pada Senin sore.
Bagaimanapun, sang juara Prancis menolak untuk mengatakan kapan hukuman yang baru akan dijatuhkan.
Aurier tampil pada video di media sosial Periscope, di mana ia melontarkan pelecehan homofobia terhadap Blanc dan juga terlihat melecehkan sejumlah rekan setimnya.
Laporan-laporan di Prancis mengindikasikan bahwa bek internasional Pantai Gading itu kemungkinan tidak akan memperkuat PSG lagi, dan bahwa klub akan berupaya menjualnya pada musim panas dengan potongan harga.
Aurier (23) berlatih sendirian di kota Jenewa di Swiss, di mana agennya Stephane Courbis bermarkas, menurut Le Parisien. Aurier dapat dipecat oleh PSG, namun dirinya terbantu dalam beberapa hari terakhir oleh rekan setimnya Blaise Matuidi, yang mengatakan pada akhir pekan bahwa klubnya memerlukan dia, entah di dalam atau di luar lapangan.
Dan pada Senin, FIFPro divisi Afrika meminta PSG untuk tidak memberikan hukuman yang sangat berat.
"Sambil menjaga citra klub dan menandai otoritas para direktur dan pelatih... masa depan Serge Aurier, sebagai pemain dan sebagai manusia, semestinya tidak dikompromikan, hanya karena ia lupa dalam dua atau tiga menit bahwa ia memiliki kewajian-kewajiban terhadap pelatih dan rekan-rekan setimnya," kata mereka dalam pernyataannya.
Pemain yang turut membawa Pantai Gading menjuarai Piala Afrika tahun lalu itu, bergabung dengan PSG melalui kesepakatan peminjaman dari Toulouse pada 2014, dan kemudian pindah permanen pada musim panas selanjutnya.