REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) sudah ada sejak dulu. Bahkan, perilaku homoseksual telah ada sejak zaman Sodom dan Gomorah dan hal itu telah tercantum di dalam Alquran maupun Kitab Perjanjian Lama.
Masyarakat dinilai tidak bisa menutup mata bahwa perilaku tersebut memang benar-benar ada, namun terlarang. Sayangnya, sejumlah pemerhati melihat kini seolah ada arus yang ingin membawa LGBT ke permukaan. LGBT dianggap semakin berani menunjukkan orientasi seksualnya yang menyimpang dari fitrah.
"LGBT memang ada, tapi tidak boleh diberi media ('panggung')," ujar anggota Komisi X DPR Sri Meliyana kepada Republika.co.id, Senin (22/2) malam.
(Baca: Stasiun Televisi Wajib Berkomitmen tidak Promosikan LGBT)
Politikus Partai Gerindra tersebut mengatakan bahwa LGBT sudah salah dari awal. Sejak dulu, sejarah mengatakan bahwa LGBT tidak benar. Berbagai cara Tuhan Yang Maha Esa mengingatkan manusia tentang itu, namun berjuta cara pula manusia mengungkit-ungkitnya dari generasi ke generasi.
Menurut Sri, urusan LGBT sudah selesai dan tidak boleh dibiarkan berkembang. Jangan berikan media sehingga mereka dapat menyampaikan tuntutannya. Sri mengajak semua pihak segera sadar bahwa ada rencana untuk merusak masyarakat.
"Peluk erat anak-anak kita. Cintai dengan sungguh-sungguh. Arahkan dengan benar. LGBT memang ada, tapi tidak mendapat porsi seperti yang mereka inginkan," kata dia.